<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d2486026322037513735\x26blogName\x3dMinangkabau+Tanah+Pusaka\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://minangkabautanahpusaka.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://minangkabautanahpusaka.blogspot.com/\x26vt\x3d4445961148841141675', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

Minangkabau Tanah Pusaka

Nice web about more beautiful gallery of West Sumatra

Saturday, May 17, 2008

You can visit here
posted by Okto Jumadhani, SE, 2:15 AM | link | 0 comments |

Arti Lambang Minangkabau -Tuah Sakato

Thursday, April 10, 2008


Tuah Sakato : Lambang Masyarakat Nan Sakato.
"Saciok bak Ayam Sadanciang bak Basi."

Bola-Bulan Bintang : Lambang Tauhid Islam.
“Adat basandi Syarak, Syarak basandi Kitabullah Alquran.”

Tanduk Kerbau : Lambang Kearifan, Kecerdikan, Ketekunan dan Keuletan.
“Alun takilek lah takalam, Hiduik baraka, Baukue jo bajangko.”

Payung Panji : Lambang Kemuliaan, Keamanan, dan Kesejahteraan Masyarakat.
“Bumi Sanang Padi Manjadi, Padi masak Jagung maupie, Anak Buah sanang santosa, Taranak bakambang biak, Bapak kayo Mandeh batuah, Mamak disambah urang pulo.”

Keris dan Pedang : Lambang kesatuan Hukum Adat dan Hukum Islam untuk menjamin ketertiban masyarakat.

Tombak : Lambang Ketahanan Masyarakat.
“Kampuang nan bapaga buek Nagari bapaga Undang Tagak basuku - mamaga suku Tagak bakampuang - mamaga kampuang Tagak ba nagari - mamaga nagari Marawa.

Lambang Wilayah Adat Luhak nan Tigo
Warna Kuning Lambang Luhak Tanah Datar
Warna Merah Lambang Luhak Agam
Warna Hitam Lambang Luhak 50 Kota
Pemasangan Merawa : Warna Hitam menyatu dengan tiang, Warna Merah ditengah, Warna Kuning dibagian luar.

Sumber : Adat Minang Kabau; Pola dan Tujuan Hidup Orang Minang
posted by Okto Jumadhani, SE, 1:09 AM | link | 1 comments |

Kedatangan Sri Maharaja Diraja

Sunday, April 8, 2007

Orang besar yang turun di puncak Gunung Merapi ialah Sri Maharaja Diraja dengan pengikut-pengikutnya, yang kemudian menjadi nenek moyang orang Minangkabau, datang dari tanah Hindu. Orang itu ialah zuriat Iskandar Zulkarnain Maharaja Asoka (338 SM). Sri Maharaja Diraja adalah salah seorang dari ketiga putra zuriat Iskandar Zulkarnain, yaitu:
  1. Sri Maharaja Alif, menjadi raja di belahan dunia bagian barat, Benua Ruhum.
  2. Sri Maharaja Dipang, menjadi raja di belahan dunia bagian timur, Benua Cina.
  3. Sri Maharaja Diraja, turun di puncak Gunung Merapi, membuat perkauman di Galundi Nan Baselo.

Selain pengikutnya, Sri Maharaja juga membawa istri-istrinya yang diberi julukan oleh pengikutnya sesuai dengan kerenah (tingkah laku) mereka;

  1. Si Anak Raja (prameswari)
  2. Harimau Campa (dari Campa)
  3. Kucing Siam (dari Siam)
  4. Kambing Hutan (dari Kambay)
  5. Anjing yang Mualim (dari Burma)

Cerita tentang Iskandar Zulkarnain banyak sekali, demikian pula dengan Sri Maharaja Diraja. Tidak dapat diketahui dengan pasti siapa sesungguhnya raja ini, apakah anak kandung Zulkarnain ataukah zuriatnya saja karena jangka waktunya tidak jelas. Sejarah dunia juga tidak pernah menyebut ketiga pangeran yang menjadi raja di belahan bumi barat dan timur serta yang turun di Gunung Merapi yang menjadi nenek moyang orang Minangkabau ini.

posted by Okto Jumadhani, SE, 9:42 PM | link | 0 comments |

Asal Bangsa Minangkabau

Friday, April 6, 2007

Bangsa Minangkabau berasal dari Benua Asia yang tergolong ke dalam bangsa melayu Austronesia. Oleh sebab itu bahasanya juga 'bahasa dialek', yaitu salah satu dari variasi dialek-dialek bahasa Melayu yang beragam.

Dalam Tambo Alam Minangkabau disebutkan;

Di mano mulonyo titiak palito
Di baliak telong nan batali.
Di mano mulonyo asanyo niniak kito
Di ateh puncak Gunung Marapi

Dari mana asalnya 'niniak' yang turun di atas puncak Gunung Merapi itu, menurut tambo memang dari Benua Asia yang dinamakan 'Tanah Basa'. Ceritanya banyak sekali.
posted by Okto Jumadhani, SE, 10:20 PM | link | 0 comments |

Pendahuluan

Adat Minangkabau adalah falsafah hidup orang-orang Minangkabau. Berbicara tentang adat, berarti berbicara tentang kebudayaannya. Sebagai anak Minangkabau kita wajib mengetahui kebaikan Sistim Matrilinial yang jadi anutan orang Minangkabau.

Keelokan adat Minangkabau ialah pada susunan harta pusaka tinggi yang bertolak dari sistim matrilinial, seperti kata Buya Hamka: "Di Minangkabau, dengan adanya pusaka tinggi, menjamin hidup anak-kemenakan. Diantara daerah yang tidak terlalu parah karena ancaman kelaparan di zaman Jepang ialah Minangkabau karena pusaka tingginya".
posted by Okto Jumadhani, SE, 9:28 PM | link | 1 comments |

Minangkabau Tanah Pusaka

Blog ini berisikan nukilan buku dari Dt.B.Nurdin Yakub yang berjudul Minangkabau Tanah Pusaka yang merupakan Buku Pertama TAMBO MINANGKABAU diterbitkan oleh Penerbit PUSTAKA INDONESIA Bukittinggi.
posted by Okto Jumadhani, SE, 9:16 PM | link | 0 comments |